Bahlil Larang Ojol Beli BBM Bersubsidi, Ojol Siap Aksi Massa Besar-besaran
News24xx.com - Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengancam pemerintah, pihaknya akan melakukan gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran bila pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dijalankan.
Pernyataan tersebut yakni mengenai ojek online (ojol) tidak termasuk dalam kelompok penerima bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
“Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia sebagai bentuk protes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini,” tegas Igun kepada wartawan, Jumat, 29 November 2024.
Igun mengungkapkan pihaknya sudah sejak tahun 2018 mendesak pemerintah untuk mendorong inisiatif kepada DPR RI agar legalitas ojol disahkan. Hal ini karena ojol sebagai salah satu angkutan publik sekaligus mendorong agar Presiden RI dapat mengeluarkan Perppu legalitas ojol.
"Namun nyatanya hal tersebut tidak kunjung direalisasikan agar dapat menjadi angkutan publik, tiba-tiba Menteri ESDM menolak ojol sebagai penerima BBM bersubsidi karena bukan angkutan publik," sesal Igun.
Padahal dikatakan Igun, harapan para ojol kepada Presiden yang baru, Prabowo Subianto dapat mensejahterakan namun nyatanya pernyataan Bahlil ini membuat ojol meradang dan siap turun ke jalan.
“Ojol ini penghasilan tidak seberapa bahkan sudah menjadi sapi perah dari perusahaan aplikasi malah akan diperas lagi oleh pemerintah, dimana hati nurani Menteri ESDM Bahlil kepada rakyat kecil yang berprofesi sebagai ojol,” ungkapnya.
Menurutnya Bahlil harus lihat kelapangan, jangankan untuk membeli bensin non subsidi, terkadang untuk mengisi bensin subsidi saja ojol ini harus menukar dengan rasa lapar dijalanan agar sepeda motornya tetap bisa beroperasi.
“Kami menilai hal yang tidak populer yang dinyatakan oleh Bahlil akan menyusahkan semua pihak, ojol hanya butuh BBM bersubsidi,” harapnya.
Lalu dampak lainnya dikatakan Igun, maka inflasi akan melonjak, karena dengan jumlah 4 juta ojol di seluruh Indonesia dan sekitar 21 juta pengguna jasa ojol, 60-70% pengemudi ojol menjalankan profesi sebagai pengiriman barang atau kurir akan berhenti.
Selain itu, pihaknya juga akan menuntut perusahaan aplikasi hingga pemerintah dalam hal ini Kementrian Komunikasi hingga Kementrian Perhubungan.
“Kami juga akan tuntut Kemenhub untuk revisi biaya jasa ojol agar dinaikan biaya jasanya," ujarnya.
Dirinya pun menyampaikan agar Bahlil harus berhitung juga mengenai hal ini. "Jangan main asal cabut atau batasi BBM subsidi bagi ojol hanya karena nopol plat hitam bukan kuning seperti angkutan umum,” tegasnya. ***