Rayakan Nataru 2024/2025, Jasa Marga Prediksi Sekitar 3 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Rayakan Nataru 2024/2025, Jasa Marga Prediksi Sekitar 3 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta - Image Caption


Berita24xx.com - Dalam rangka merayakan Nataru 2024/2025 PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi akan ada sekitar 3 juta kendaraan yang meninggalkan Jakarta mulai pekan depan.

“Dibanding lalu lintas normal angka itu naik sekitar 17,9 persen terhadap jumlah lalu lintas normal. Selain itu, angka ini juga naik 2,4 persen dari periode yang sama tahun lalu,” kata Lisye Octaviani Corporate Communication & Communication Development Group Head Jasa Marga, dalam  pers, Jumat (13/12/2024).

Menurut Lisye, tiga juta kendaraan tersebut akan keluar dari empat Gerbang Tol utama (GT), yakni GT Cikampek Utama yang mengarah keluar ke arah timur melalui Transjawa, GT Kalihurip Utama ke arah Bandung, GT Ciawi ke arah selatan menuju Jagorawi, dan GT Cikupa ke arah barat untuk ke arah Pelabuhan Merah.

Diprediksi puncak arus mudik Natal akan jatuh pada tanggal 21 Desember 2024 dan puncak mudik periode Tahun Baru pada 28 Desember 2024.

Sementara untuk jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta diprediksi sebanyak 3.002.175 kendaraan. Angka ini naik 2,19 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Untuk itu, pihaknya telah melakukan pengaturan lalu lintas selama Nataru 2024/2025 dengan melakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow yang akan dilakukan di ruas Jakarta-Cikampek dan Jagorawi.

“Kita juga akan lakukan rekayasa lalu lintas lainnya sesuai dengan direksi kepolisian di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Tidak Ada Diskon Tarif

Dalam kesempatan yang sama Lisye mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan diskon tarif tol untuk musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini. Keputusan untuk tidak menerapkan diskon tarif tol pada Natal dan Tahun Baru (2024/2025) mempertimbangkan pelebaran jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan fungsional jalan-jalan tol pada Natal-Tahun Baru saat ini yang membutuhkan biaya cukup besar.

“Tadi lebih dari 120 kilometer jalan tol yang difungsionalkan, itu perlu biaya juga untuk memfungsionalkan, sehingga untuk Natal-Tahun Baru kali ini kita tidak memberikan diskon, karena untuk biaya memfungsionalkan ini juga cukup besar. Disamping itu trafiknya sebenarnya juga tidak sebanyak kalau Lebaran,” katanya.

Penerapan diskon tarif jalan tol, terutama pada periode musim liburan seperti Lebaran dan Natal – Tahun Baru merupakan inisiatif dari masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Sementara  posisi pemerintah hanya mengimbau karena pemerintah tidak bisa melakukan intervensi terhadap aksi korporasi BUJT. ***