21 Orang Meninggal Dunia Longsor di Pekalongan, 5 Masih Dinyatakan Hilang

21 Orang Meninggal Dunia Longsor di Pekalongan, 5 Masih Dinyatakan Hilang - Image Caption


News24xx.com -  Sejumlah personel Brimob diturunkan ke lokasi membantu proses evakuasi korban banjir dan longsor akibat jebolnya tanggul Sungai Pecongan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Hingga kini 21 orang ditemukan meninggal dunia dan lima orang masih dinyatakan hilang.

Wakil Komandan Korps Brimob (Wadankorbrimob Polri) Irjen Ramdani Hidayat dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025) mengatakan, ada 50 personel dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban. “Bersama pemangku kepentingan membangun tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir,” ujar Irjen Ramdana.

Sebanyak 152 personel dikerahkan membantu proses evakuasi korban bencana longsor di Desa Kesimpar, Petungkriyono, Pekalongan. Dalam proses pencarian itu berhasil ditemukan satu jenazah korban longsor dan bergotong-royong dalam membersihkan lahan yang terdampak banjir.

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, operasi modifikasi cuaca akan dimulai pada proses pencarian berlangsung selama sepekan. Pencarian korban hilang akan tetap menjadi prioritas utama dan pembukaan akses jalan serta penyediaan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) antara tanggal 23 sampai 25 Januari 2025.

Tanah longsor di Pekalongan terjadi pada Senin (21/1/2025) menelan korban jiwa 21 orang. Lima orang masih dinyatakan hilang dan 58 orang harus meninggalkan tempat tinggal mereka.

Di lokasi, Tim SAR menghadapi kendala jalur menuju lokasi yang terputus akibat longsor. Akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara karena jembatan di Kabupaten Pekalongan terputus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan. Petugas di lapangan harus waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu.

Nama 21 korban meninggal dunia;

1. Revalina (P) 19 tahun

2. Suyati (P)

3. Kiki Pramudita (L) 23 tahun

4. Sutar (L) 49 tahun

5. Riyanto (L) 50 tahun

6. Ayat (L) 27 tahun

7. Sumeri (L) 30 tahun

8. Doni (L) 27 tahun

9. Winarko (L) 27 tahun

10. Supari (L) 37 tahun

11. Sularso (L) 44 tahun

12. Inawati (P) 23 tahun

13. Afkar (L) 4 tahun

14. Husnul Cholifah (P) 35 tahun

15. Rokhim (L) 40 tahun

16. Joni Yulianto (L) 45 tahun

17. Rahmono (L) 24 tahun

18. Aisah (P)

19. Ta’ari (L)

20. Abiyan

21. Satu balita berusia 5 bulan.

Sedang lima korban masih dinyatakan hilang;

1. M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
2. Giyanto, warga Desa Gumelem
3. Tegar Hariyanto, warga Batang
4. M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
5. Aurel, warga Kasimpar. ***