4 Anggota Keluarga yang Lompat dari Atap Apartemen Terindikasi Berkepribadian Introvert

4 Anggota Keluarga yang Lompat dari Atap Apartemen Terindikasi Berkepribadian Introvert - Image Caption


News24xx.com - Polisi mengakui pada hari Senin bahwa mereka menghadapi tantangan dalam mengungkap situasi di sekitar kematian pasangan suami istri dan dua anak remaja mereka yang melompat dari atap sebuah apartemen di Jakarta pada awal bulan ini.

Meskipun rekaman video dari kamera keamanan mengkonfirmasi insiden tersebut sebagai bunuh diri massal, pihak berwenang berjuang untuk menentukan motif yang tepat di balik keputusan tragis tersebut.

Para korban yang meninggal telah diidentifikasi dengan inisial mereka sebagai EA, 50, istrinya AIL, 52, anak perempuan mereka yang berusia 15 tahun, JL, dan anak laki-laki mereka yang berusia 13 tahun, JWA.

Kapolres Jakarta Utara Gidion Arif Setyawan mengatakan bahwa wawancara dengan keluarga tidak banyak memberikan gambaran tentang keadaan keluarga tersebut karena sifat mereka yang tertutup.

"Kami telah menginterogasi sekitar belasan orang, tetapi penyelidikan menghadapi tantangan karena keluarga itu tertutup di depan kerabat," jelas Gidion.

Menurut petugas, kerabat sangat jarang berkomunikasi dengan keluarga tersebut dalam dua tahun terakhir sebelum kejadian.

Selain itu, polisi menemukan bahwa kedua anak tersebut tidak masuk sekolah selama satu tahun terakhir, meskipun hal ini tidak menghasilkan terobosan dalam penyelidikan.

Tidak ada catatan pribadi atau petunjuk yang ditemukan di dalam tas yang ditemukan di tempat kejadian, dan upaya untuk mengekstrak informasi dari ponsel mereka yang rusak tidak berhasil.

"Perangkatnya rusak parah, dan kami tidak bisa mengambil data apa pun. Mereka sempat melakukan beberapa percakapan dan berganti nomor beberapa kali," tambah Gidion.

Keluarga tersebut tidak memiliki akun media sosial yang dapat dilacak, katanya.

Keluarga tersebut pergi ke Apartemen Teluk Intan Tower dengan menggunakan mobil Grab pada tanggal 9 Maret.

"Mereka berinteraksi secara alami dengan pengemudi Grab tanpa menunjukkan tanda-tanda kecemasan," kata Gidion.

Sebelum memasuki apartemen, sang istri berhenti di kuil Buddha terdekat untuk berdoa, sementara suami dan anak-anaknya menunggu di luar.

Meninjau rekaman video, pihak berwenang mengamati bahwa keluarga tersebut menggunakan lift untuk mencapai lantai 21 sebelum naik ke atap melalui tangga.

Di dalam lift, sang suami mencium kening istri dan anak-anaknya, mengambil ponsel mereka, dan memasukkannya ke dalam tas.

Insiden tragis itu terjadi pada pukul 16:21 pada hari Sabtu itu. Tangan ayah dan anak itu diikat satu sama lain dengan tali, dan sang ibu diikat ke putranya saat mayat mereka ditemukan.

"Kami menyelidiki hotel tempat mereka menginap sebelum kejadian dan tidak menemukan petunjuk yang signifikan," pungkas Gidion.