Sobikhul Perampok Pengusaha Gresik Tewas Diduga Sengaja Tenggak Sianida
News24xx.com - Kasus perampokan sadis di rumah pengusaha Gresik, Mahfud (42) di Desa Ima'an, Dukun, Gresik terungkap. Aksi perampokan yang menewaskan istri Mahfud, Wardatun Toyibah (28) itu dilakukan oleh kawanan perampok yang beranggotakan 3 orang. Ironisnya, pelaku adalah tetangga satu desa dengan korban.
"Ada tiga pelaku yang hingga saat ini sudah kita ketahui, AS (Asrofin), SA (Sobikhul Alim), dan Ahmad Midhol yang masih masuk DPO," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada detikJatim, Selasa (9/4/2024).
Dengan terbongkarnya nama baru dalam perampokan yang menyeret nama Sobikhul Alim sebagai pelaku, polisi menduga kuat tewasnya Sobikhul yang jenazahnya ditemukan di sawah karena bunuh diri.
"Kemungkinan kuat SA ini bunuh diri karena ketakutan setelah diperiksa sebagai saksi. Ternyata dia adalah satu dari tiga pelaku," tambah Aldhino.
Dugaan polisi tersebut bukan tanpa dasar. Dari hasil autopsi yang dilakukan tim labfor Polda Jatim, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada bagian tubuh luar Sobikhul. Penyebab korban meninggal dipastikan karena kekurangan oksigen.
"Dari hasil autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal karena asfiksia atau masalah sistem pernapasan sehingga mengalami kekurangan oksigen," jelasnya.
Dari hasil tes lab yang dilakukan pihak kepolisian, korban mengalami kekurangan oksigen karena mengalami keracunan. Hasil Laboratorium Forensik Polda Jatim, Sobikhul telah mengkonsumsi Sianida atau pembasmi hama.
"Ada kandungan sianida di lambung SA. Jadi kemungkinan tersebar dia meminum sianida karena ketakutan terungkap dan ditangkap," tutur Aldhino.
Meski demikian, Aldhino masih belum bisa membeberkan lebih jauh peran Sobikhul dalam aksi perampokan tersebut. Ia ingin fokus meringkus otak pelaku yang saat ini tengah melarikan diri.
"Untuk perannya nanti. Kita harus tangkap otak pelaku yang masih DPO. Karena semua ini dalangnya Midhol. Apakah ada tersangka lain atau tidak biar kita melakukan pendalan lebih lanjut," pungkas Aldhino.***