Pengamat Kebijakan Publik Nilai Ada Unsur Kesengajaan Soal Hilangnya 36 Unit Bus Transjakarta
News24xx.com - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah melihat ada unsur kesengajaan atas temuan hilangnya 36 unit bus Transjakarta di lahan milik pemerintah daerah (pemda) yakni Terminal Pulogebang.
"Kalau saya melihat itu ada unsur sengaja itu. Jadi ini perilaku koruptif di lingkaran transjakarta, BUMD," kata Trubus melalui sambungan telepon, Kamis 23 Mei 2024.
Hal itu dikemukakan lantaran Trubus menilai hilangnya unit bus yang merupakan aset milik pemda DKI Jakarta itu tidak masuk akal.
Selain itu, dalam hal ini Trubus menilai ada kelemahan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terkait pengawasan yang dilakukan.
"Kedua saya melihat sebenernya ini lemahnya pengawasannya DPRD, harusnya kan DPRD tau persoalan seperti ini. Tapi saya curiga malah DPRD sendiri juga kecipratan, menikmati," tukasnya.
Disisi lain, Trubus juga menyoroti terkait peremajaan bus yang dilakukan oleh pemda Jakarta. Menurutnya, hal itu hanya omong kosong.
Pasalnya, ia menuturkan bus yang dipakai pemerintah untuk mengangkut penumpang disebut merupakan bus lama yang di rehabilitasi.
"Dengan alasan peremajaan dan sebagainya, katanya kan mereka beli baru, tapi sebenarnya mereka gak beli baru, hanya merehabilitasi lagi yang dulu bus dikandangkan," tukasnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyebut hilangnya 36 unit bus Transjakarta di Pulogebang tidak masuk akal.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengatakan, hilangnya 36 unit bus tersebut menjadi tanda tanya, terlebih lokasinya ada di lahan milik pemerintah daerah (pemda).
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut sebanyak 36 bus Transjakarta hilang di Terminal Pulogebang pada tahun 2021.
Adapun 36 bus yang hilang tersebut merupakan bagian dari 417 bus Transjakarta yang akan dihapuskan dari aset untuk dilelang.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menerangkan bahwa pada saat kejadian pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
"Pada saat kejadian itu kita kan sudah laporkan ke kepolisian dan itu menjadi bagian yang dilampirkan saat proses penghapusan," katanya kepada wartawan, Rabu 22 Mei 2024.
Dikatakan Syafrin dari ratusan bus yang akan dihapuskan dari aset, beberapa komponen pada sejumlah bus bahkan telah hilang. ***