Kanada Ingin Bantu Indonesia Manfaatkan Tenaga Nuklir

Kanada Ingin Bantu Indonesia Manfaatkan Tenaga Nuklir - Image Caption


News24xx.com -  Kanada mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka bersedia membantu Indonesia memanfaatkan tenaga nuklir, sehingga bergabung dalam daftar calon mitra internasional bagi upaya Jakarta dalam menggunakan sumber energi rendah karbon tersebut.

Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen saat ini sedang berkunjung ke negara Asia Tenggara tersebut. Berbicara kepada pers di sela-sela kunjungannya, Hussen mengatakan bahwa Ottawa menyadari minat Jakarta untuk memasukkan tenaga nuklir dalam bauran energinya. Menurut Hussen, Kanada ingin membantu Indonesia merancang kerangka regulasi yang diperlukan -- komponen utama sebelum pembangkitan tenaga nuklir dapat beroperasi. Hussen mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebelumnya telah mengajukan gagasan kerja sama tenaga nuklir dengan blok ASEAN, di mana Indonesia menjadi anggotanya.

“Kanada sedang menjajaki bagaimana energi nuklir dapat digunakan oleh Indonesia. … Anda harus menyiapkan ketentuan regulasi untuk membangun ekosistem nuklir. … Perdana Menteri Trudeau telah menyampaikan kepada ASEAN bahwa Kanada siap menyediakan keahlian tersebut,” kata Hussen kepada pers di Jakarta.

“Ia [Trudeau] tidak hanya berbicara tentang keahlian nuklir yang sempit, meskipun itu merupakan bagian dari keahlian tersebut. Ia berbicara tentang konteks dan kerangka regulasi yang lebih luas yang perlu Anda buat jika Anda ingin membangun industri energi nuklir,” kata Hussen.

Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir yang secara ketat dibatasi untuk keperluan penelitian. Ketiganya berada di Yogyakarta, Serpong, dan Bandung -- semuanya terletak di pulau Jawa yang berpenduduk padat. Dewan Energi Nasional telah mengidentifikasi 29 lokasi yang memungkinkan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Banyak di antaranya tersebar di sekitar Kalimantan Barat.

Energi nuklir menyediakan 15 persen listrik Kanada. Sebanyak lima pembangkit listrik di tiga provinsi Kanada menampung 22 reaktor tenaga nuklir. 

Kanada juga bukan satu-satunya mitra asing yang menunjukkan minat pada rencana tenaga nuklir Indonesia.

Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) telah memberikan hibah sebesar $2,3 juta kepada PLN Indonesia Power, anak perusahaan dari perusahaan listrik negara, untuk menjalankan studi kelayakan reaktor nuklir kecil di Kalimantan Barat. Fasilitas ini akan menggunakan teknologi dari NuScale yang berbasis di Oregon. 

Indonesia baru-baru ini mengantongi kesepakatan tenaga nuklir dengan Turki meskipun reaktor pertama milik negara tersebut belum beroperasi. Meski begitu, Turki berencana untuk meluncurkan uji coba produksi di pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya tahun ini. Kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini ke Bogor menandai penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama bilateral di bidang energi. Kesepakatan tersebut mencakup kemungkinan kerja sama dalam teknologi energi baru, termasuk nuklir dan tenaga air.

Prancis, yang memperoleh hingga 70 persen listriknya dari reaktor nuklir, telah muncul sebagai mitra potensial bagi Indonesia dengan duta besarnya Fabien Penone yang mengonfirmasikan minat negaranya. Hal yang sama berlaku bagi Rusia yang membanggakan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung pertama di dunia. Menteri senior Airlangga Hartarto baru-baru ini mendorong petinggi perusahaan energi terbarukan raksasa Uni Emirat Arab, Masdar, untuk berinvestasi dalam tenaga nuklir Indonesia.

Indonesia bermaksud memulai operasi komersial pembangkit listrik tenaga nuklir 250 megawatt pertamanya pada tahun 2032. ***