Pascapenertiban Preman Berkedok Ormas, 271 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Dipindahkan ke Kios

Pascapenertiban Preman Berkedok Ormas, 271 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Dipindahkan ke Kios - Image Caption
News24xx.com - Usai penertiban aksi premanisme berkedok ormas di area Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, sebanyak 271 pedagang telah dipindahkan dari lokasi terlarang. Pihak pengelola pasar telah memindahkan mereka ke tempat yang telah disediakan dan membayar sewa sesuai prosedur.
Para pedagang uang sebelumnya menempati area terlarang di lorong pasar sehingga mengganggu aktivitas pedagang dan pembeli. Selama itu mereka membayar lapak liarnya kepada ormas, namun kini telah direlokasi ke tempat yang semestinya. “Tempatnya lebih tertata dan tidak mengganggu lalulintas orang di area Pasar,” kata Manager Area Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Agus Lamun, Senin (9/6).
Sebagaimana diketahui, Ormas sempat menguasai sejumlah pedagang liar di Pasar Induk Kramat Jati. Para pedagang itu sebelumnya membayar lapak liar kepada ormas tanpa adanya prosedur yang benar dari pengelola Pasar. Bahkan ada oknum ormas yang mengancam kepala sekuriti pasar yang merupakan purnawirawan Polri. Aksi premanisme di pasar tersebut akhirnya ditertibkan Polres Metro Jakarta Timur.
Setelah Operasi Brantas Jaya 2025 oleh aparat kepolisian, sejumlah ormas diamankan dan bekas markas mereka dibongkar petugas untuk diubah menjadi taman. Adapun kini para pedagang sudah ditata dan masuk ke kios yang disediakan pengelola pasar.
Agus Lamun mengatakan, sejumlah pedagang tersebut kini sudah membayar sewa sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku di pasar. “Kami imbau para pedagang yang belum mau ditata, untuk segera mendaftarkan diri agar dapat tempat atau kios. Kalau mereka masih bandel menempati lokasi terlarang, tentu akan kami tertibkan,” kata Agus. Sebenarnya jika para pedagang itu pindah ke kios atau lapak resmi maka bisa naik kelas karena mereka akan terdaftar secara resmi di pasar.
Adapun lahan yang sebelumnya dikuasai pihak ormas, kini akan dibangun menjadi taman agar lebih bermanfaat bagi banyak pihak. “Progres pembuatan taman di lahan bekas markas ormas masih berjalan pembangunannya. Kami juga tengah mengajukan rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan taman agar menjadi lebih baik lagi,” pungkas Agus. ***