AHY Sebut Demokrasi Kita Rusak karena Uang, Hoaks dan Politik Pecah Belah

AHY Sebut Demokrasi Kita Rusak karena Uang, Hoaks dan Politik Pecah Belah - Image Caption


News24xx.com -  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerukan reformasi menyeluruh terhadap aturan dana kampanye guna menyelamatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya pada Diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk, “Challenges to the US Democracy & Its Impacts on Global Politics”, yang digelar di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, pada Senin (21/7/2025).

Dalam sambutannya, AHY menyoroti praktik politik uang yang kian mengakar. Ia menyayangkan realitas saat ini, di mana jabatan publik seringkali dianggap sebagai investasi, bukan lagi panggilan pengabdian.

“Jabatan publik menjadi investasi, bukan panggilan. Para pemimpin dipilih bukan karena gagasan, tapi karena seberapa dalam kantong mereka. Katanya ada integritas, kapasitas, tapi yang paling penting: isi tas,” tegas AHY, dalam keterangannya yang didapat POSKOTAONLINE.COM, Selasa (22/7/2025).

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai bahwa kondisi ini menyulitkan kandidat-kandidat yang jujur dan kompeten untuk bersaing secara adil dalam kontestasi politik. Oleh karena itu, ia mendorong adanya pembatasan pengeluaran kampanye dan sistem pelaporan donasi yang transparan.

“Perlu reformasi aturan pendanaan kampanye, dengan pelaporan donasi secara real time yang dapat diakses publik. Selain itu, penting untuk menetapkan batas pengeluaran kampanye dan memberikan subsidi negara serta akses media kepada partai politik yang bersih, bukan hanya kepada mereka yang paling banyak membelanjakan dana,” ujar AHY.

Tak hanya soal pendanaan, AHY juga menyinggung maraknya politik pecah belah yang kian merusak demokrasi. Ia menilai disinformasi dan hoaks menjadi senjata utama dalam memecah belah masyarakat. “Politik pascakebenaran kini merajalela. Disinformasi dilancarkan secara membabi buta. Hoaks, teori konspirasi, hingga pembunuhan karakter — semuanya merusak kepercayaan publik terhadap politik,” ungkapnya.

AHY mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun demokrasi yang lebih sehat, bersih, dan berintegritas, demi masa depan bangsa yang lebih baik. ***