Diintimidasi Mafia Kios agar Tidak Berjualan, Pedagang Pasar Pramuka Rugi Puluhan Juta

Diintimidasi Mafia Kios agar Tidak Berjualan, Pedagang Pasar Pramuka Rugi Puluhan Juta - Image Caption


News24xx.com -  Para pedagang obat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, mengaku mendapat intimidasi dari orang-orang yang diduga para mafia kios.

Aksi itu pun viral di media sosial saat beberapa oknum meminta pemilik toko untuk segera menghentikan aktivitas berjualan mereka.

Video itu diunggah di akun media sosial Instagram @warungjurnalis pada Jumat (14/11).

Dalam tulisannya, disebutkan bahwa “Saat aksi pedagang yang memaksa sekaligus mengintimidasi pedagang lain untuk tutup sebagai bentuk solidaritas”

Dalam video tersebut terlihat, seorang pedagang berbaju putih awalnya bersalaman dengan seorang pria berjaket merah. Dan tak berapa lama, pria lain dengan baju merah juga datang dengan wajah yang awalnya seperti memberi isyarat menantang.

Dan setelah baju merah datang si pemilik toko berbaju putih mencoba kembali ke tokonya setelah mendapat ancaman untuk segera menutup toko.

Beberapa pedagang lain yang ada disekitar lokasi itu pun hanya bisa menonton saja, dan akhirnya pria berjaket merah yang mencoba melerai aksi intimidasi tersebut.

Terkait kejadian itu, LT, 37, salah satu pedagang mengatakan, aksi intimidasi memang dialami beberapa pedagang saat aksi menutup toko pada Kamis (13/11) kemarin.

Semua pedagang dipaksa untuk menutup toko sebagai aksi solidaritas menolak revitalisasi pasar Pramuka yang tengah digencarkan mafia kios.

“Kemarin itu banyak toko yang dipaksa tutup oleh mereka yang menyebut sebagai perwakilan pedagang atas nama tim 15. Padahal hari itu kita sedang banyak melayani pesanan,” kata LT, Jumat (14/11).

Menurut LT, akibat aksi berhenti berjualan Kamis kemarin, tokonya pun mengalami kerugian yang cukup besar. Pesanan yang masuk tak bisa terlayani dengan baik apalagi semua pedagang diminta tidak berjualan.

“Gara-gara tutup sampai hari ini kami rugi puluhan juta, kalau begini siapa yang mau tanggung jawab,” ujarnya.

Dikatakan LT, dirinya yang sudah berjualan selama lima tahun belakangan ini mengharapkan agar bisa kembali berdagang. Jangan sampai penolakan harga kios yang selama ini dilakukan para mafia kios malah membuat pemasukannya hilang.

“Mereka (mafia kios) itu yang menolak revitalisasi, kami pedagang mendukung penuh, karena kan ini untuk kebaikan kami kedepannya,” ungkap LT. ***