Disdik Depok Bantah Adanya Jual Beli Nilai Siswa di SMP Negeri

Disdik Depok Bantah Adanya Jual Beli Nilai Siswa di SMP Negeri - Image Caption


News24xx.com - Adanya TikTok atau media sosial yang sempat ramai di masyarakat Kota Depok terkait isu jual beli nilai di dua SMP negeri agar dapat menjadi sekolah favorit tahun mendatang dan siswanya mudah masuk ke SMA negeri dibantah jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok.

“Tidak betul itu kedua SMP negeri yang diviralkan ada isu jual beli nilai, dan tidak mungkin karena kepala sekolah (kepsek), guru, guru penggerak dan staf pengajar yang ada tengah melaksanakan program Merdeka Belajar yang bersertifikasi,” tegas Sekretaris Disdik Kota Depok Sutarno, dalam keterangannya yang didapat media ini pada Sabtu (29/6/2024) malam.

Kedua lingkungan sekolah itu kini memang tengah melaksanakan program Merdeka Belajar dengan pengawasan dan pemantauan guru penggerak yang bersertifikasi sehingga semua siswa nantinya dituntut untuk lebih baik, pintar dan maju agar dapat berkompetensi, serta memahami kurikulum yang dipakai sekarangn yaitu kurikulum Merdeka Belajar.

Menurut Sutarno, perkembangan teknologi dan kemajuan sekarang tentunya harus dihilangkan sebutan sekolah favorit, namun harus dibentuk dengan menurunkan atau menugaskan program guru penggerak agar dapat meningkatkan nilai siswa sehingga lulusan siswa memuaskan.

“Masyarakat sekarang harus diberikan pengertian proggam guru penggerak di sekolah sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai siswa yang baik, begitu cara menilainya sehingga tidak ada lagi mengukur sekolah baru bisa mendapatkan nilai tinggi karena isu ada jual beli nilai,” tuturnya.

Kehadiran atau keberadaan kepsek, guru atau staf pengajar muda dari guru penggerak adalah untuk meningkatkan program Merdeka Belajar tentunya kurikulum harus Merdeka Belajar juga, imbuh Sutarno, proses belajarnya tentunya berpihak kepada siswa dan setiap ruang kelas harus tahu sejauh mana minta, bakat dan pemahaman setiap siswa tentunya juga dapat dilihat hasil kompetensi setiap siswa.

“Seharusnya program Belajar Merdeka yang telah dilakukan di SMP Negeri 32 dan 29 harus diapresiasi, karena kepsek, guru, staf pengajar dan guru penggerak yang ada telah melaksanakan pendidikan dengan baik,” katanya yang berharap, kemungkinan SMP Negeri 19 juga telah melaksanakan dan diharapkan sekolah lainnya mengikuti agar dapat mencetak atau menghasilkan siswa berkualitas dan pintar.

“Jajaran Disdik Depok sendiri terus memantau dan mengawasi nilai rapor yang ada di sekolah hasil semester yang selalu diawasi tim pengawas di sekolah yang nantinya akan dihasilkan atau dibuat data refleksi penilai form sehingga keluar rapor pendidikan,” pungkas Sutarno. ***