Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Akademisi Ali Imron Bakal Siapkan Peti Mati untuk Dirinya

Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Akademisi Ali Imron Bakal Siapkan Peti Mati untuk Dirinya - Image Caption


News24xx.com - Dosen STIE Kusuma Negara, Mochammad Ali Imron  berhasil lolos seleksi administrasi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) masa jabatan 2024-2029. Cendekiawan sekaligus pengusaha travel itu ingin menjadi pimpinan lembaga anti rasuah untuk memberantas korupsi yang menjadi biang kemiskinan bangsa Indonesia.

“Salah satu motivasi saya ikut seleksi capim KPK adalah melihat kondisi anak bangsa yang terjerat kemiskinan. Saya salah satu orang yang lahir dari keluarga miskin. Karena menurut saya, penyebab utama bangsa ini miskin adalah korupsi, maka korupsi ini harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Pelakunya harus dimiskinkan,” ujar Ali Imron kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (27/7/2024).

Untuk membersihkan bahaya laten korupsi ini, kata Ali Imron,  diawali dari niat pimpinan KPK hingga penyidik di dalamnya harus bersih terlebih dahulu. Untuk itu, Doktor lulusan Universitas Islam Nusantara Bandung itu akan menyiapkan peti mati untuk dirinya dan pimpinan KPK lainnya jika nanti terpilih sebagai salah satu komisioner KPK.

“Berani nggak calon pimpinan KPK ini jika terpilih nanti dan dilantik untuk menyiapkan peti mati untuk dirinya. Kalau saya berani. Setelah nanti dilantik, saya akan menyiapkan peti mati untuk diri saya sendiri jika saya tersandung korupsi. Artinya, saya siap dihukum mati jika saya sebagai aparat penegak hukum melakukan korupsi” kata pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 27 Juni 1971.

Ali Imron mencontohkan, kasus dugaan adanya pemerasan terhadap tersangka oleh pimpinan KPK kemarin sudah sepatutnya dihukum mati. “Sebab, KPK harus menjadi lembaga independen yang benar-benar bersih agar bisa membersihkan institusi lainnya.

“Dia harus dihukum mati sebetulnya, untuk memberikan efek  jera bagi bangsa Indonesia yang mau coba-coba korupsi. Pegawai KPK sudah dibayar oleh negara dan negara juga harus ikut andil memperbesar pendapatan, memenuhi kebutuhan KPK biar nggak terjadi korupsi. Saya duduk di sana, bismillah secara lahir batin, saya ingin memperbaiki negeri ini,” ungkapnya.

“Ketika saya terpilih dan dilantik, saya akan siapkan kontrak, silakan hukum mati saya jika saya korupsi dan memakai peti mati yang saya siapkan sendiri, kita taruh peti mati itu di gedung KPK,” tegasnya sambil mengingatkan capim lainnya untuk berkomitmen memberantas korupsi.

Ali Imron juga ingin memperbesar ruang pencegahan korupsi dengan masif menerapkan pendidikan akhlak dan budi pekerti kepada anak-anak bangsa. “Setiap lembaga pendidikan di berbagai tingkatan harus memiliki kurikulum antikorupsi bagi peserta didiknya,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK untuk periode 2024-2029 telah mengumumkan sebanyak 236 orang lulus seleksi administrasi capim KPK. Jumlah itu merupakan penjaringan dari seluruh pendaftar capim KPK sebanyak 318 orang dan 146 orang lolos administrasi calon Dewas KPK dari 207 orang pendaftar.

Pendaftar yang lulus seleksi administrasi wajib mengikuti tes tulis yang digelar di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kemensetneg, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/7/2024). Tes tulis capim KPK digelar mulai 07.00 -11.00. Masyarakat diharapkan memberikan tanggapan atas nama-nama yang lulus proses seleksi administrasi. Tanggapan masyarakat bisa disampaikan mulai 24 Juli sampai 24 Agustus 2024. ***