Petugas Satwa Liar Kalimantan Berusaha Menyelamatkan Badak Kalimantan Kedua di Alam Liar

Petugas Satwa Liar Kalimantan Berusaha Menyelamatkan Badak Kalimantan Kedua di Alam Liar - Image Caption


Berita24xx.com -  Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur telah memulai upaya penyelamatan badak Kalimantan yang baru-baru ini terdeteksi di kawasan hutan lindung.

Hal ini menyusul keberhasilan penyelamatan badak betina bernama Pahu beberapa tahun lalu, di tengah laporan bahwa badak Kalimantan, subspesies badak Sumatera, telah punah secara fungsional. Pahu kini dilindungi di Suaka Badak Kelian di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Badak Kalimantan kedua kini telah teridentifikasi di habitat aslinya di kawasan hutan Mahakam Ulu, menurut Ari Wibawanto, kepala pusat konservasi provinsi. Badak yang baru ditemukan itu diberi nama Pari.

"Saat ini kami telah mengidentifikasi dua badak Sumatera di Kalimantan. Upaya penyelamatan Pahu telah dimulai beberapa tahun lalu, dan tahun ini kami berencana untuk merelokasi Pari dari Mahakam Ulu," kata Ari pada Sabtu.

Untuk mempersiapkan relokasi Pari, para pekerja saat ini tengah membangun kandang dan memasang pagar listrik di Suaka Badak Kelian, guna memastikan habitat yang aman dan terlindungi bagi badak.

Ari menyatakan keyakinannya bahwa badak Sumatera lainnya mungkin masih hidup di alam liar di Kalimantan Timur. Timnya berencana untuk meluncurkan misi tahun ini untuk menemukan badak tambahan untuk upaya konservasi.

“Kami akan mendedikasikan upaya untuk mencari lebih banyak badak Kalimantan, terutama di kantong habitat yang baru diidentifikasi,” kata Ari.

Pencarian akan difokuskan di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan upaya eksplorasi akan segera dimulai, tambahnya.

Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Timur bermitra dengan Aliansi Rimba Lestari (Alert) sebagai lembaga pengelola Suaka Badak Kelian.

Direktur Siaga Kurnia Oktavia Khairani mencatat bahwa badak Pari telah hidup sendiri di hutan Mahakam Ulu selama beberapa waktu. Ia menekankan bahwa upaya penyelamatan tidak dapat ditunda lebih lama lagi, karena badak Sumatera di alam liar sudah sangat terancam punah.

“Pari sudah teridentifikasi beberapa waktu lalu, namun upaya penyelamatan sebenarnya baru dimulai tahun ini,” jelas Kurnia.

Ia menambahkan, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah mendukung penuh misi penyelamatan Pari.

"Semua orang sepakat bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. Kita harus bekerja sama untuk memastikan Pari selamat dan bertahan hidup," katanya.

Sebagai mitra utama, Alert beroperasi di bawah pengawasan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Timur. Kurnia memastikan bahwa organisasinya akan mengikuti semua prosedur yang diperlukan untuk menjamin proses penyelamatan yang aman dan lancar.

"Kami berharap dapat merelokasi Pari dengan sukses, seperti yang telah kami lakukan dengan Pahu. Kami memiliki pengalaman dengan translokasi, dan meskipun kami akan menggunakan mekanisme perencanaan yang sama, kami juga akan menyempurnakan metodologi kami untuk hasil yang lebih baik," katanya. ***