Indonesia Berencana Bangun Rumah Sakit Senilai $24,6 Juta di Gaza

Indonesia Berencana Bangun Rumah Sakit Senilai $24,6 Juta di Gaza - Image Caption


News24xx.com -  Indonesia berencana membangun rumah sakit di Kota Gaza, dan proyek ambisius ini akan menelan biaya sebesar Rp 402 miliar atau sekitar $24,6 juta, menurut organisasi yang bertanggung jawab atas inisiatif tersebut.

Filantropi Maemuna Center Indonesia dan organisasi kemanusiaan Aqsa Working Group yang berpusat di Bogor menggagas proyek ini sebagai sarana untuk menunjukkan solidaritas bagi warga Palestina. Proyek ini merupakan bagian dari kampanye penggalangan dana pro-Palestina yang baru-baru ini diluncurkan di seluruh negeri yang didukung oleh pemerintah Indonesia.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia ini akan berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter persegi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Rumah sakit ini akan berada di dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi.

Panitia telah mengantongi izin dari kementerian untuk membangun rumah sakit tersebut, dan menargetkan untuk memulai pembangunan pada akhir bulan depan. Tahap awal pembangunan kemungkinan akan membutuhkan dana sebesar Rp 201 miliar, menurut perkiraan awal. Ketua Kelompok Kerja Aqsa M Anshorullah mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut akan sepenuhnya didanai oleh sumbangan warga Indonesia.

"Total kebutuhan biaya untuk rumah sakit ini mencapai Rp 402 miliar. Itu sudah termasuk peralatan medis, belum hanya gedungnya. ... Sejauh ini, baru sekitar 1 persen dari total biaya yang sudah terkumpul," kata Anshorullah kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Kelompok militan Palestina Hamas dan pasukan Israel telah sepakat untuk menghentikan perang di Jalur Gaza mulai pertengahan Januari. Ini adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata tiga tahap yang ditengahi oleh AS, Qatar, dan Mesir. Tahap pertama mencakup penghentian pertempuran selama enam minggu dan pembebasan sandera secara bertahap. Namun, gencatan senjata telah berakhir pada tanggal 1 Maret. Menurut laporan media, pembicaraan untuk melanjutkan gencatan senjata sudah berlangsung.

Namun, gencatan senjata yang rapuh itu memicu pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada proyek rumah sakit itu jika perang meningkat. Anshorullah mengklaim bahwa rumah sakit Indonesia itu akan selesai dalam waktu sekitar dua tahun tanpa perang, meskipun pembangunannya akan disesuaikan dengan situasi di lapangan. Penyelenggara mengatakan relawan Indonesia akan mengisi 75 persen dari tenaga kerja yang terlibat dalam proyek itu. Sisanya, 25 persen, akan berasal dari warga Gaza.

Indonesia telah membangun sebuah rumah sakit di bagian utara Gaza -- proyek lain yang sepenuhnya menggunakan dana amal Indonesia. Fasilitas ini saat ini sedang direnovasi setelah diserang oleh pasukan Israel. ***