Disebut Terima Fee Judi Sabung Ayam, AKP Anumerta Lusiyanto Bawa Angkot Saat Lepas Dinas Untuk Cari Tambahan Uang

Disebut Terima Fee Judi Sabung Ayam, AKP Anumerta Lusiyanto Bawa Angkot Saat Lepas Dinas Untuk Cari Tambahan Uang - Image Caption
Berita24xx.com - Belum cukup sepekan meninggalnya Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto yang dikenal polisi sederhana dan rajin ke masjid, sudah marak ujaran bahwa tragedi penembakan atas dirinya berawal dari setoran sabung ayam.
Para tetangga dan anggota satu letingnya tergerak menyampaikan kebenaran bahwa tidak mungkin Lusiyanto minta setoran tersebut yang disampaikan pada Jum’at ( 21/3)
“Mbak, seumur-umur pak Lusiyanto gak punya mobil, punya juga motor matic buruk. Abang itu, waktu di Tanggamus kalau habis pulang dinas dia narik mobil angkot, atau ngajar anak anak mengaji. Baru-baru ini punya mobil Terios lama hasil jual tanah warisan bapaknya di kampung. Bapak itu orang baik tega bener orang memfitnah dia kasihan keluarganya,” ujar Laudi tetangganya.
Almarhum Lusiyanto lahir di Oku Timur sebagai anak bungsu pada 5 Juni 1972 lulusan Bintara tahun 1993 dengan bertugas pertama di Polsek di Lampung Barat kemudian bertugas di Kotaagung lalu Pringsewu.
Pada tahun 2018 dimulainya karir jenjang perwira menjabat Kasiops Polsek Semangka kemudian tahun 2023 menjabat Kapolsek Tanggamus lalu 2024 Kapolsek Negara Batin sampai akhir tugasnya.
Almarhum Lusiyanto memperistri Samsiatun dari pernikahan mereka dikaruniai seorang putri yang kini kuliah.
Beberapa warga sekitar bahkan rekan rekan satu leting dengan almarhum tidak yakin jika kasus penembakan atas dirinya dan 2 anggota lainnya terkait masalah tawar menawar setoran sabung ayam apalagi dengan jumlah uang tinggi setiap bulannya.
“Saya gak percaya kalau berawal masalah ini tawar menawar setoran judi sabung ayam. Almarhum itu orang taat sama agama, rajin sholat di masjid dan suka beramal. Orangnya juga baik walau sudah perwira selalu baik sama siapapun. Rumahnya saja di gang hidup sederhana dengan motornya. Ah gak mungkin,” ujar Agung salah seorang leting almarhum.
“Kasihan anak dan istrinya orang sudah kehilangan orang yang dicintai yanh selama ini menjadi tulang punggung keluarga malah difitnah seperti itu. Coba kesini biar semua orang lihat rumahnya saja sudah lama belum dipelester dan pagar rumah juga masih bambu,” ujar Wira salah seorang warga. ***