Buntut Konten Rendang Hilang, Willie Salim Terancam Dilarang ke Palembang Seumur Hidup

Buntut Konten Rendang Hilang, Willie Salim Terancam Dilarang ke Palembang Seumur Hidup - Image Caption


News24xx.com -  Willie Salim tengah menjadi sorotan dan bahan perbincangan buntut dari konten video masak besar rendang 200 kg di Palembang, Sumatera Selatan.

Atas konten tersebut, Willie Salim terancam tidak bisa berkunjung ke Kota Palembang seumur hidup karena dinilai merusak citra Palembang.

Konten tersebut menampilkan daging rendang sebanyak 200 kg yang hendak dimasak hilang diserbu oleh masyarakat sekitar yang antusias.

Maka dari itu, tak sedikit masyarakat Palembang tidak terima hingga Gubernur Sumsel, Herman Deru angkat bicara terkait konten tersebut.

Bahkan, Sultan Mahmud Badaruddin IV, Raden Muhammad Fauwaz Diradja dan Kesultanan Palembang Darussalam akhirnya turut angkat bicara dan mengeluarkan maklumat menuntut Willie.

Melansir dari akun Instagram @funnelmedia, Raden Muhammad Fauwaz meminta dengan tegas kepada konten kreator tersebut untuk meminta maaf secara langsung bukan hanya sekedar membuat video di media sosial.

"Mendesak Willie Salim harus klarifikasi secara jujur dan minta maaf kepada warga Palembang. Bukan hanya melalui video yang disebar di medsos tapi dalam rapat adat Kesultanan Darusaalam," kata Raden Muhammad Fauwaz yang dikutip Poskota pada Selasa, 25 Maret 2025.

Kedua, ia juga mendesak pria tersebut untuk mengikuti sebuah tradisi Tepung Tawar untuk menimbulkan rasa syukur dan berdoa terkait keselamatan.

"Mengikuti tradisi Tepung Tawar atas tindakan Cempalo Mulut sebagaimana adat Melayu Palembang yabg tertuang dalam UU Sumber Cahayo," katanya.

Pihaknya juga meminta Willie untuk menghapus seluruh konten masak besarnya di wilayah BKB Palembang yang telah diunggahnya di platform manapun.

"Mencabut dan menghapus semua video terkait masak dan makan rendang di BKB Palembang yang membuat konten hinaan di semua akun media sosial," pungkasnya.

Apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi oleh sang konten kreator, maka ia tidak diizinkan untuk berkunjung ke Palembang seumur hidupnya.

"Jika tidak memenuhi tuntutan kanu maka ia akan dikutuk dan diharamkan menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidup," tegasnya. ***