Luhut Tanggapi Protes, Minta Kritikan yang Sopan

Luhut Tanggapi Protes, Minta Kritikan yang Sopan - Image Caption


News24xx.com -  Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat menyampaikan kritik terhadap pemerintah dengan cara yang santun dan bermartabat. Sebab, hal itu merupakan bagian dari budaya Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Luhut saat berkunjung ke kediaman Presiden RI ketujuh, Joko "Jokowi" Widodo, pada Senin dalam rangka perayaan Idul Fitri 2025. Pertemuan itu berlangsung di rumah Jokowi di Jalan Kutai Utara, Sumber, Solo, Jawa Tengah.

Tiba bersama istrinya, Devi Simatupang, sekitar pukul 11.30 waktu setempat, Luhut menghabiskan waktu selama satu jam bersama Jokowi, mengenang 10 tahun masa jabatannya.

"Selama 10 tahun saya mengabdi di bawah Presiden Jokowi dan menyaksikan sendiri betapa besar yang telah diperbuatnya bagi negara ini," kata Luhut, yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada pemerintahan Jokowi.

Luhut menghimbau masyarakat Indonesia untuk menjaga tutur kata yang santun ketika menyikapi kebijakan pemerintah.

"Saat Ramadan berakhir hari ini, saya ingin mengingatkan semua orang untuk menjunjung tinggi nilai-nilai budaya kita, yakni kesopanan dan keramahtamahan," katanya.

Ia mengakui pentingnya kritik dalam demokrasi, tetapi menekankan bahwa kritik harus disampaikan dengan rasa hormat. Ia juga menyesalkan meningkatnya sikap negatif terhadap program-program Presiden Prabowo Subianto.

"Demokrasi itu penting, tetapi jangan sampai mengikis norma budaya kita tentang rasa hormat dan kesopanan. Berbicara kasar dan tidak menghormati mereka yang telah berkontribusi bagi negara bukanlah hal yang konstruktif," katanya.

Pernyataan Luhut menanggapi protes mahasiswa di seluruh negeri yang meningkat menjadi bentrokan dengan pasukan keamanan. Demonstrasi terhadap undang-undang militer Indonesia yang baru direvisi meletus minggu lalu di beberapa kota, termasuk Jakarta, Sukabumi, Surabaya, Palangka Raya, Lumajang, dan Malang. Mahasiswa menentang perluasan peran perwira militer aktif dalam jabatan sipil, yang menyebabkan konfrontasi yang mengakibatkan banyak orang terluka dan puluhan orang ditangkap.

Luhut juga mengkritik analis yang, menurutnya, membuat pernyataan tanpa data yang jelas, yang menurutnya menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Analis mengkritik kebijakan pemerintah setelah pasar saham jatuh lebih dari 6 persen dan rupiah terdepresiasi ke level terendah sejak krisis keuangan 1998.

"Itu hanya mempersulit pemerintahan Presiden Prabowo," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah menerima berbagai masukan dan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap stabil. Luhut juga memuji peran Jokowi dalam memfasilitasi transisi kepemimpinan yang lancar kepada Prabowo. ***