Tidak Ada Razia Kependudukan, Gubernur Pramono: Jakarta Terbuka bagi Siapa pun yang Ingin Mengadu Nasib

Tidak Ada Razia Kependudukan, Gubernur Pramono: Jakarta Terbuka bagi Siapa pun yang Ingin Mengadu Nasib - Image Caption
News24xx.com - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung menegaskan bahwa Jakarta terbuka bagi seluruh masyarakat daerah manapum untuk mengadu nasib. Namun orang yang ingin mencari pekerjaan di Jakarta hendaknya punya modal keterampilan yang memadai, sebab jika tidak punya kemampuan apa-apa cenderung menjadi pelanggar ketertiban.
“Jakarta itu sangat terbuka bagi siapapun. Namun kalau yang datang ke sini tidak punya kemampuan memadai tentu bakal jadi rawan sosial. Mereka di sini bakal jadi pengangguran, lalu mengganggu lingkungan dab sebagainya, sehingga sering berurusan dengan penegak hukum,” kata Pramono di Jakarta, Senin (7/4).
Pramono menjelaskan bahwa pada suasana arus balik mudik Lebaran, Pemprov Jakarta tidak menggelar razia kependudukan yang sebelumnya rutin dilakukan untuk menjaring pendatang baru yang tidak punya identitas. “Meski Pemprov Jakarta tidak ada razia kependudukan, tapi para pendatang baru harus punya KTP dari daerah masing-masing,” tegas Pramono.
Dalam dua tahun terakhir kecenderungan jumlah pendatang baru di Jakarta justru cenderung turun. Hal ini diperkirakan karena daerah Bodetabek memiliki daya tarik yang meningkat bagi pencari kerja dari berbagai daerah lainnya. Terjadi peningkatan jumlah pendatang baru di Bodetabek mungkin dikarenakan banyaknya pabrik baru berdiri di sana.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Budi Awaluddin memperkirakan jumlah pendatang baru yang mendompleng pada arus balik jumlahnya diperkirakan antara 10 ribu hingga 16 ribu orang. “Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dua tahun sebelumnya,” jelas Budi.
Pada tahun 2023 jumlah pendatang baru di Jakarta tercatat sebanyak 25.918, tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2022. Namun pada tahun 2024, jumlah pendatang baru menurun drastis yakni di angka 16.207 orang. Sedangkan pendatang baru di Bodetabek menunjukkan peningkatan. Namun pada tahun lalu, jumlah penduduk Jakarta yang pindah ke luar daerah justru meningkat mencapai 300 ribuan orang.
“Pada tahun ini kami memprediksi jumlah pendatang baru antara 10 ribu dan 15 ribu orang. Para pendatang diharapkan untuk mematuhi aturan yang diterapkan Pemprov Jakarta,” harap Budi. ***