Pegiat Media Sosial Sebut Ada Logika Ngawur dalam Kontroversi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Pegiat Media Sosial Sebut Ada Logika Ngawur dalam Kontroversi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi - Image Caption


News24xx.com - Belum lama ini seorang pegiat media sosial terkenal Muhammad Said Didu mengunggah cuitan yang merujuk pada kontroversi lama terkait keabsahan ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kembali mencuat pada Maret 2025.

Dalam unggahannya, Said Didu mempertanyakan logika di balik pernyataan sebuah institusi yang menyatakan ijazah hilang, padahal pemilik ijazah tidak pernah melaporkan kehilangan tersebut.

“Yang menyimpan ijazah biasanya yang punya ijazah - bukan yang menerbitkan. Tapi yang menyatakan ijazah hilang adalah yg menerbitkan, padahal yang punya tidak pernah menyampaikan bhw ijazahnya hilang," tulis Said Didu dalam platform X miliknya, Minggu 13 April 2025.

"Lama-lama kita semua bisa dijadikan gila dengan logika ngawur," lanjutnya.

Polemik ijazah palsu Jokowi ini kembali mencuat setelah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar mengungkit kembali keaslian ijazah mantan presiden Indonesia itu.

“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, Jumat 21 Maret 2025, di Kampus UGM.

Dalam hal ini, Rismon kembali mengangkat penggunaan Font Time New Roman dalam ijazah Jokowi.

"Sigit menegaskan bahwa di tahun itu sudah jamak mahasiswa menggunakan font time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. Bahkan di sekitaran kampus UGM itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur," klarifikasi UGM, Jumat 21 Maret 2025, dikutip Poskota dari situs resminya.

Akan tetapi, baru-baru ini Roy Suryo kembali menepis klarifikasi tersebut belum lama di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Minggu 13 April 2025.

"Penjelasan dari UGM salah. Saya sebut salah karena dia menjelaskan bahwa ijazah itu dicetak di percetakan Prima sama percetakan Sanur. Salah, karena Prima itu baru ada tahun '86," kaya Roy Suryo dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Minggu 13 April 2025.

Lebih lanjut, Roy Suryo pun membicarakan lebih lanjut terkait foto ijazah Jokowi yang belum lama ini beredar.

"Ketika itu gambar Pak Jokowi saya masukkan, saya sandingkan dengan foto Mr. X. Ini jawabannya apa? Match atau tidak match? Jadi ini bukan Jokowi, itu bukan Jokowi 99,9 persen. Saya berani pastikan foto di ijazah itu adalah miliknya Dumatno Budi Utomo, sepupunya Jokowi. Jadi bukan Jokowi," lanjutnya. ***