Mengaku Kurang Tidur, Pramono Ungkapkan Sejak Jadi Gubernur Baru Kali Ini Hadapi Banjir dari Hujan dan Rob

Mengaku Kurang Tidur, Pramono Ungkapkan Sejak Jadi Gubernur Baru Kali Ini Hadapi Banjir dari Hujan dan Rob - Image Caption
News24xx.com - Pramono Anung mengungkapkan sejak dirinya menjadi Gubernur Jakarta baru kali ini menghadapi banjir yang nyaris tak terbendung. Dalam beberapa hari ini terjadi hujan deras se-Jabodetabek ditambah lagi air laut sedang rob sehingga banjir di wilayah Ibukota makin meluas.
Dia mengakui bahwa banjir kali ini tak bisa dilawan, namun Pramono tetap berusaha sekuat tenaga mengantisipasi banjir agar tidak terlalu parah berdampak kepada masyarakat. “Sejak saya dilantik jadi Gubernur, baru kali ini menghadapi hujan deras berkepanjangan dan air laut pasang,” ujar Pramono saat meninjau titik banjir di Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Rajawati, Jakarta Selatan, Selasa (8/7).
Dalam dua hari terakhir Pramono mengaku sangat kurang tidur karena ia harus mondar-mandir mengecek lokasi banjir dan pengungsian untuk memastikan korban warga banjir mendapat pelayanan dari Pemprov Jakarta. “Saya dan Bang Doel sangat kurang tidur. Kami harus berbagi tugas memberikan arahan penanganan banjir,” tandas Pramono.
Dua juga sempat kecewa, di saat kondisi krusial ada 10 pompa yang rusak. Katanya, kerusakan terjadi akibat pompa air terlalu lama bekerja menyedot genangan disertai sampah sehingga mesin terbakar. Untuk itu Pramono langsung memerintahkan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Ika Agustin untuk segera memperbaiki. “Saya sebelumnya sering bilang, fasilitas penanganan banjir harus selalu diperiksa dalam kondisi siap siaga,” tegas Pramono.
Ia menekankan, pentingnya strategi untuk mengantisipasi agar banjir yang terjadi tidak memberikan dampak negatif ke masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam arahan kepada jajaran petugas PPSU, Pemadam Kebakaran, BPBD, Dinas SDA dan Dinas Kesehatan yang sedang bertugas di Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Rajawati.
Belajar dari pengalaman banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi baik di hulu dan hilir serta kondisi air laut pasang (rob), Pramono menegaskan pentingnya perencanaan yang matang untuk menghadapinya. “Kita harus punya planning untuk mempersiapkan kalau terjadi banjir seperti kemarin, karena kemarin itu sesuatu yang tidak mungkin dilawan,” kata Pram.
Penanganan banjir yang terjadi pada Minggu (6/7) kemarin baru bisa dilakukan secara optimal setelah permukaan air laut mulai surut pada pukul 22.30. Sehingga seluruh pompa yang dimiliki dapat dioperasikan untuk mengalirkan air ke laut. “Namun tadi malam kembali terjadi hujan deras, sehingga kawasan yang sudah kering terjadi genanangan lagi, termasuk kawasan lain,” pungkasnya. ***