Jakarta Dikepung Banjir, Warga Keluhkan Kinerja Kadis SDA yang Cuma Bisa Dampingi Gubernur Pramono

Jakarta Dikepung Banjir, Warga Keluhkan Kinerja Kadis SDA yang Cuma Bisa Dampingi Gubernur Pramono - Image Caption
News24xx.com - Banjir di Ibukota meluas di sejumlah kawasan, membuat kinerja Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Ika Agustin disorot banyak pihak. Warga Jakarta belum merasakan solusi dari persoalan banjir yang menghantui saat terjadi hujan lokal maupun di wilayah hulu.
Ironisnya, Ika Agustin Ningrum yang sebelumnya dua tahun menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, bulan lalu justru diangkat sebagai pejabat definitif oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meski minim pengalaman dan sangat muda. Ika jadi PNS di Pemprov Jakarta tahun 2006, sedangkan anak buahnya banyak yang sudah matang dan berpengalaman.
Bahkan, isu berhembus Ika dijadikan pejabat karbitan eselon dua karena sebetulnya kepangkatannya belum cukup. Padahal, masih banyak yang lebih senior dan berkompeten untuk menduduki posisi Kepala Dinas SDA Jakarta. Posisi Ika masih terlalu junior di mata anak-anak buahnya sehingga kewibawaan sebagai pemimpin masih rendah.
Begitu pula, di kalangan media, Ika juga bukan pejabat yang sering turun ke lapangan untuk melihat masalah dan mencari solusi. Ika biasa hanya ke lapangan saat bersama Gubernur atau DPRD melalukan peninjauan ke lapangan. “Ibu Ika cuma sering mendampingi Gubernur saat ada kunjungan,” kritik Sugeng, salah seorang warga penyintas banjir di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/7).
Selama dua tahun terakhir kepemimpinan Ika mulai dari Plt hingga definitif. Sugeng mengaku belum merasakan dampak lingkungannya terbebas dari banjir meski berbagai upaya sudah dilakukan dengan menelan anggaran besar.
“Kali Ciliwung sudah dibuat sheetpile, pengerukan, ada juga Sodetan Ciliwung, tapi lingkungan kami masih jadi langganan banjir, bahkan, saat cuma terjadi hujan lokal,” keluh Sugeng.
Sugeng berharap, ada solusi yang betul-betul menjadi jawaban agar Jakarta bebas dari banjir. Sehingga, semua warga bisa merasakan kenyamanan tinggal di Jakarta.
“Saya minta Pak Gubernur cari pejabat yang betul-betul bisa kerja, punya pengalaman dan wibawa, sehingga perintah-perintahnya dipatuhi pejabat di bawahnya. Jangan cuma duduk di belakang meja. Kalau perlu nginep sama kami pas banjir biar ngerasain penderitaannya dan cepat mencari solusi terbaik,” usul Sugeng.
Sementara itu, salah seorang warga di Jalan Tipala, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Arif juga merasakan persoalan banjir yang tak kunjung tuntas. “Saya jadi bertanya-tanya dengan persoalan berlarut ini. Padahal anggaran besar setiap tahunnya digelontorkan,” ujar Arif.
Arif mengusulkan, penyelesaian persoalan banjir dilakukan secara terfokus. Misalnya, dengan menargetkan setiap wilayah yang bebas banjir setiap tahunnya.
“Sampai di wilayah itu bebas banjir, temukan solusinya. Fokuskan anggaran di situ dulu. Saat ini semua dikerjakan tapi masih banjir-banjir juga,” pungkas Arif. ***