Program Makan Bergizi Rp10 Ribu Presiden Prabowo Tuai Kritik, Cukupkah untuk Anak Sekolah?
News24xx.com - Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang mulai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan menyediakan makanan sehat bagi pelajar. Namun, keputusan pemerintah untuk menetapkan anggaran MBG sebesar Rp10 ribu per anak per hari menuai beragam respons dari masyarakat, terutama para orang tua dan pelaku usaha kuliner.
Sebelumnya, anggaran MBG dipatok sebesar Rp15 ribu hingga Rp17 ribu. Namun, dengan perubahan menjadi Rp10 ribu, masyarakat mempertanyakan kelayakan makanan bergizi dengan anggaran tersebut.
"Sekarang semua bahan makanan mahal. Rp10 ribu bisa dapat makanan apa?" ujar Yeni Lestari, salah satu orang tua murid SDN di Kabupaten Tangerang, Minggu (1/12/2024).
Menurut Yeni, dengan anggaran Rp10 ribu, pelajar hanya mendapatkan menu yang sangat sederhana dan jauh dari konsep empat sehat lima sempurna.
"Kalau dihitung-hitung, paling cuma dapat nasi dan lauk satu macam. Itu pun mungkin hanya telur. Katanya program ini untuk memastikan menu bergizi lengkap, tapi ya sulit dengan harga segitu," tambahnya.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Caing, wali murid lainnya. Ia menilai bahwa harga Rp10 ribu tidak realistis untuk menyediakan makanan bergizi.
"Jajan anak sehari saja sudah lebih dari Rp10 ribu. Kalau buat makan bergizi, rasanya sangat kurang. Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan kembali besaran anggaran ini," ujarnya.
Kritik serupa datang dari pedagang makanan, seperti Nur Aulia, seorang penjual warteg. Ia menilai bahwa menu senilai Rp10 ribu hanya cukup untuk makanan sederhana, seperti yang biasa dibeli oleh pekerja bangunan.
"Harga segitu di warteg saya biasanya untuk nasi, sayur, sama tahu atau tempe. Itu porsi untuk pekerja bangunan. Kalau diberikan ke anak-anak, jelas kurang bergizi," jelas Aulia.
Aulia juga menambahkan, agar program ini benar-benar mendukung asupan bergizi bagi pelajar, pemerintah perlu meningkatkan anggarannya sehingga memungkinkan menu yang lebih berkualitas, seperti ayam atau daging.
"Harapan kami, anak-anak bisa dapat makanan lebih layak. Kalau bisa, sesekali ada ayam atau daging dari program ini," pungkasnya.
Berbagai pihak berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kembali penyesuaian anggaran program MBG agar tujuan utama memberikan makanan bergizi untuk anak-anak dapat tercapai secara optimal.