Tarif Air Bersih Naik Per Januari 2025, Dirut PAM Jaya: Harga Masih Paling Murah Dibanding Daerah Penyangga

Tarif Air Bersih Naik Per Januari 2025, Dirut PAM Jaya: Harga Masih Paling Murah Dibanding Daerah Penyangga - Image Caption


News24xx.com -  Kenaikan air perpipaan milik PAM Jaya yang berlaku mulai Januari dinilai masih relatif murah. Pasalnya, harganya masih di bawah harga air bersih di seluruh daerah penyangga meliputi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Jika komoditas lain mengalami kenaikan harga setiap tahun, tarif air di Jakarta baru kali ini terjadi penyesuaian harga setelah  stagnan selama 17 tahun. “Sejak 2007 baru tahun ini PAM Jaya atas izin Pemprov DKI Jakarta melakukan  menyesuaikan tarif air demi meningkatkan kualitas dan layanan kepada pelanggan,” kata Direktur Utama  PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Sabtu (28/12).

Arief menjelaskan meski wilayah Jakarta terus mengalami pertumbuhan ekonomi selama belasan tahun terakhir,  tapi PAM Jaya belum pernah memperbarui  tarif air minum pelanggan sejak 2007. “Rencana penyesuaian tarif air rata-rata PAM Jaya saat ini masih lebih rendah dibanding dengan tingkat inflasi dalam periode 2007-2024 dan tetap paling murah dibanding daerah penyangga,” paparnya.

Arief mengungkapkan, secara garis besar komoditas dengan kenaikan tarif terbesar selama periode ini adalah air minum dalam kemasan (AMDK) sebesar 345 persen, gas elpiji 12 kilogram sebesar 273 persen, dan minyak goreng sebesar 214 persen. “Persentase ini merupakan kenaikan tertinggi dibanding komoditas domestik lainnya. Sementara itu komoditas dengan pertumbuhan tarif terendah meliputi tarif BBM (bahan bakar minyak) sebesar 115 persen dan listrik sebesar 136 persen,” katanya.

Arief memaparkan, indeks harga antara tarif air dengan komoditas lainnya yang dianggap sebagai kebutuhan pokok. Dari tahun 2007 sampai 2024, tarif air PAM Jaya hanya Rp7,5 per liter, sedangkan AMDK pada tahun 2007 sebesar Rp 351 per liter, kemudian naik pada 2024 menjadi Rp1.600 per liter.

Kemudian minyak goreng pada 2007 lalu sebesar Rp6.800 per kilogram menjadi Rp21.384 per kilogram pada 2024. Berikutnya, BBM bersubsidi dari Rp4.650 per liter pada 2007 menjadi Rp10.000 per liter pada 2024.

Selanjutnya tarif listrik yang dikelola Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari Rp572 per Kwh pada 2007 menjadi Rp1.353 per Kwh pada 2024. Terakhir, gas elpiji 12 kilogram dari Rp76.000 pada 2007 menjadi Rp210.000 pada 2024. “Jadi, sejak terakhir ditetapkan pada tahun 2007, PAM Jaya belum pernah melakukan penyesuaian tarif kembali,” jelas Arief.

Dia lalu membandingkan tarif air yang dikelola PAM Jaya dengan perseroan daerah dari wilayah lain. Untuk kelompok K1 (sosial) tarif eksisting PAM Jaya Rp1.050 hingga 3 meter kubik, kelompok K2 (rumah tangga) Rp1.050-Rp7.450 dan kelompok K3 (niaga) Rp4.900-Rp14.650.

Sedangkan PT Tirta Asasta Depok tarif air untuk kelompok K1 mencapai Rp3.000-Rp11.000, K2 Rp4.200-Rp13.000 dan K3 sebesar Rp8.900-Rp15.500. Berikutnya Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor untuk K1 sebesar Rp2.250-Rp7.000, kelompok K2 sebesar Rp3.000-Rp7.000 dan kelompok K3 sebesar Rp6.000-Rp19.000. Terakhir Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi untuk K1 sebesar Rp1.800-Rp2.200, K2 sebesar Rp3.200-Rp17.000 dan K3 sebesar Rp6.100-Rp17.000.

“Dari indeks ini terlihat bahwa tarif eksisting PAM Jaya masih di bawah tarif yang diterapkan oleh PDAM lain di luar DKI Jakarta,” ungkap Arief. Atas dasar itulah, pada Januari 2025 mendatang PAM Jaya akan melakukan penyesuaian tarif dan mulai dikenakan pada tagihan Februari 2025.  ***