Jelang Ramadan, Harga Pangan Makin Panas! Cabai & MinyaKita Melambung

Jelang Ramadan, Harga Pangan Makin Panas! Cabai & MinyaKita Melambung - Image Caption


News24xx.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa sejumlah komoditas tersebut saat ini dijual dengan harga yang melebihi Harga Acuan Pembelian (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Di tingkat konsumen, beberapa komoditas yang harganya melampaui HAP dan HET antara lain MinyaKita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, serta beras medium," ujar Arief dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (5/2/2025).

Berdasarkan Peraturan Bapanas Nomor 12 Tahun 2024 tentang Harga Acuan Pembelian dan Harga Acuan Penjualan di tingkat konsumen, HAP cabai rawit merah ditetapkan dalam rentang Rp40.000–Rp57.000 per kilogram, sementara cabai merah keriting berkisar antara Rp37.000–Rp55.000 per kilogram.

Adapun HET untuk MinyaKita, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat, ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.

Namun, data Panel Harga Bapanas per Senin (4/2/2025) menunjukkan bahwa harga cabai rawit merah telah mencapai Rp65.856 per kilogram, cabai merah keriting Rp58.548 per kilogram, dan MinyaKita dijual seharga Rp17.618 per liter.

Meski terjadi kenaikan harga, Arief memastikan bahwa ketersediaan 12 komoditas pangan strategis tetap aman dan mencukupi, terutama menjelang bulan Ramadan.

"Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari–Desember 2025, yang diperbarui per 21 Januari, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis dipastikan cukup dan aman," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa jumlah stok cadangan pangan nasional mengalami peningkatan dibandingkan Januari dan Februari 2024, yang sebelumnya tercatat sebanyak 15.364 ton hingga akhir Februari 2024.

"Tren peningkatan ini mencerminkan optimalisasi peran Bulog dalam memperkuat stok pangan di awal tahun, khususnya dalam mencapai target yang telah ditetapkan," pungkas Arief.