Eks Tim Mawar Kopassus Nilai Penolakan Pemotongan Anggaran Diduga Ditunggangi, Intelijen Negara Sudah Bergerak

Eks Tim Mawar Kopassus Nilai Penolakan Pemotongan Anggaran Diduga Ditunggangi, Intelijen Negara Sudah Bergerak - Image Caption


News24xx.com -  Praktisi intelijen Fauka Noor Farid menilai penolakan pemotongan anggaran yang saat ini terjadi, diduga ada yang menunggangi. Bahkan, aparat intelijen negara sudah bergerak dan disebut telah memiliki gambaran siapa orang yang bermain.

Menurut Fauka, dirinya menilai penolakan pemotongan anggaran yang terjadi, sudah pasti ada yang bermain. Karena dalam dunia intelijen orang yang ‘tersengat’ itu akan banyak dimanfaatkan, dan muncul banyak kepentingan-kepentingan. “Itu yang kini sedang dalam penyelidikan. Bahkan, aparat intelijen tengah melakukan pemeriksaaan mendalam dan sudah menggambar siapa yang bermain,” katanya, Selasa (11/2/2025).

Dikatakan mantan anggota Tim Mawar Kopassus ini, pemotongan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk kepentingan rakyat Indonesia. Pasalnya, utang negara sudah membengkak ke negara Tiongkok, dan nilainya cukup besar sehingga harus segera dibayarkan. “Pemerintah harus membayar utang yang sudah jatuh tempo ke Tiongkok, dan di dalam perjanjian kesepakatan kalau tidak terbayar banyak sekali aset-aset negara yang menjadi jaminan untuk pembayaran utang tersebut,” ujar Fauka Noor Farid.

Dikatakan mantan Akmil 1992 lni, pemotongan anggaran yang dilakukan juga sudah dikaji lebih dalam dan melibatkan banyak stakeholder. Bahkan saat mengambil keputusan, Presiden Prabowo tidak melakukan sendiri dan selalu melibatkan ahlinya bahkan dilakukan diskusi terlebih dahulu. “Ini semua tujuannya untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo, dan ini bahkan tidak berdampak kepada kinerja lembaga atau badan yang ada,” ungkapnya.

Fauka Noor Farid menambahkan, pemotongan anggaran yang dilakukan saat ini juga untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Karena meski sudah dianggarkan, namun dana yang disiapkan masih belum cukup karena harus mengurus utang yang menjadi beban. “Meski anggaran dipangkas, namun kinerja pegawai di setiap lembaga dan organisasi diyakini tetap berjalan dengan baik. Apalagi anggaran pokok yang ada tidak diganggu dan semua berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Ditambahkan pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), program MBG itu sendiri malah awalnya menggunakan anggaran pribadi Prabowo saat dilakukan uji coba. “Kebijakan yang dilakukan Presiden Prabowo untuk kepentingan rakyat dan bangsa. Saya sendiri yakin Presiden Prabowo dapat mengatasi permasahan yang ada di indonesia kurang dari lima tahun,” tutup Fauka. ***