Pekan Depan, Mantan Ketua DPRD Jakarta Diperiksa Polri Saksi Kasus Pengadaan Lahan di Jakbar

Pekan Depan, Mantan Ketua DPRD Jakarta Diperiksa Polri Saksi Kasus Pengadaan Lahan di Jakbar - Image Caption
News24xx.com - Mantan Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi akan diperiksa penyidik Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri. Kader PDIP itu akan dimintai keterangannya sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk rumah susun (rusun) di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar).
Kepala Kortastipidkor Polri Irjen Cahyono Wibowo mengatakan, Prasetyo akan diperiksa pekan depan tepatnya pada Senin (17/2/2025). “Statusnya sebagai saksi proses pengadaan tanah itu,” kata Irjen Cahyono, Kamis (13/2/2025).
Penyidik telah mengonfirmasi, Prasetyo akan menghadiri pemeriksaan. Kasus dugaan korupsi pembelian lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/656/VI/2016/Bareskrim tertanggal 27 Juni 2016.
Kasus ini sampai sekarang belum selesai kata Irjen Cahyono karena adanya gugatan praperadilan tersangka Rudy Hartono Iskandar sebanyak tiga kali. Dua gugatan pertama hasilnya sebagian dikabulkan dan penyidikan harus dibatalkan.
Polisi kemudian melaksanakan penyidikan baru dari sisi tindak pidana suap. Rudy kembali mengajukan gugatan praperadilan terhadap penyidikan baru tersebut.
Dalam putusan pada 17 Januari 2025, hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat menyatakan, gugatan yang diajukan Rudy tidak dapat diterima karena mengandung cacat formil.
Praperadilan ketiga tidak dikabulkan pengadilan, Kortastipidkor Polri kembali melanjutkan penyidikan kasus tersebut. Kasus pengadaan lahan tanah adalah proyek Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2015.
Dalam proyek ini diduga terjadi suap kepada penyelenggara negara dengan potensi kerugian negara mencapai Rp649,89 miliar. Dalam kasus ini Polri telah menetapkan dua orang tersangka, yakni mantan Kepala Bidang Pembangunan Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Sukmana dan Rudy Hartono Iskandar selaku pihak swasta.
Kedua tersangka diduga terlibat dugaan korupsi pengadaan tanah seluas 4,69 hektare di Cengkareng, Jakarta Barat. Lahan itu diperuntukkan pembangunan rusun oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (DPGP) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015. ***