Dua Mantan Dirut PT.Pertamina Diperiksa KPK

Dua Mantan Dirut PT.Pertamina Diperiksa KPK - Image Caption
News24xx.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua mantan direktur utama perusahaan minyak dan gas milik negara, PT. PERTAMINA.
Mantan Direktur Utama PT PERTAMINA, Elia Massa Manik dan Dwi Soetjipto diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah terkait perjanjian jual beli antara Perusahaan Gas Negara (PGN), anak usaha PT PERTAMINA yang bergerak di bidang pasokan gas, dengan perusahaan bernama Inti Alasindo Energi.
Dwi menjabat sebagai Direktur Utama PT.Pertamina (Persero) pada tahun 2014 hingga 2017, sebelum digantikan oleh Elia yang memimpin perusahaan tersebut pada tahun 2017 hingga 2018.
"Tidak banyak pertanyaan yang ditujukan kepada saya karena saya menjabat sebagai Dirut hanya 13 bulan. Saat subholding terbentuk, saya sudah tidak menjabat lagi," kata Elia seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta.
Sementara itu, Dwi menolak menjawab pertanyaan media terkait interogasinya.
Juru bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan, estimasi resmi kerugian negara masih dihitung oleh auditor negara, dan komisi tersebut belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Akhir pekan ini, KPK berencana memeriksa mantan komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah dan mantan komisaris PGN Fajar Harry Sampurno.
Pada hari Senin, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno juga diperiksa sebagai bagian dari pemeriksaan.
Rini mengatakan penyidik ??KPK menanyakan kepadanya soal kepemimpinan di PT.Pertamina saat dirinya menjabat sebagai menteri.
“Saya lupa beberapa detailnya karena masa jabatan saya sudah lebih dari satu dekade lalu,” katanya.
Ia menambahkan, penyidik ??juga sempat menanyakan perihal akuisisi PGN oleh PT. Pertamina pada April 2018 lalu, dan ia pun menjawab:
"Akuisisi PGN murni kebijakan pemerintah," ujarnya. ***